
Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai
luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa
wilayah perairtungan masyarakat terhadap
ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata perlu diimbangi dengan kesadaran yang
besar akan arti pentingnya ekosistem di wilayah perairan tersebut. Oleh karena itu, informasi
mengenai ekosistem tersebut sangat diperlukan bagi penentu kebijakan didalam mengelola
wilayahnya. Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengetahui kondisi ekosistem
terumbu karang beserta ekosistem terkait seperti ekosistem lamun (seagrass) dan mangrove,
yang hasil penelitiannya sebagai data dasar dalam COREMAP-CTI Fase III. Metode yang
digunakan pada penelitian ini yaitu untuk penilaian kondisi terumbu karang menggunakan
Underwater Photo Transcect (UPT), UVC (Underwater Visual Census) untuk mengetahui
kelimpahan ikan karang, reef check untuk mengetahui kelimpahan megabentos, transek
kuadrat untuk menilai kondisi lamun serta transek kuadrat dan hemispherical photography
untuk menilai kondisi mangrove, serta keseluruhan informasi tersebut disajikan secara spasial
(keruangan) melalui SIG (Sistem Informasi Geografi). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa kondisi karang di perairan Gili Matra dalam kondisi kurang baik dengan
rata-rata persentasi tutupan karang hidup sebesar 24,48%.
Tercatat sebanyak jumpai 109 jenis
karang batu yang merupakan anggota dari 44 marga dari 14 famili. Teridentifikasi sebanyak
27 jenis ikan kepe kepe dengan kelimpahan sebesar 1643 individu/ha. Sedangkan untuk ikan
target tercatat sebanyak 45 jenis dari 6 suku dengan total biomasa sebesar 109.69 kg/ha.
Pengamatan megabentos mendapatkan sebanyak 220 individu megabenthos target. Sementara
untuk lamun tercatat 6 jenis lamun. Dua jenis lamun yang memiliki kehadiran 100% yaitu
Thalassia hemrpichii dan Cymodocea rotundata. Komunitas mangrove hanya dijumpai di P.
Gili Trawangan dan Gili Meno. Persentase tutupan mangrove secara keseluruhan berkisar
antara 49.02 ¦ 21.19% di MGM12 Gili Meno dan paling tinggi 70.49 ¦ 4.24% di stasiun
MGM22 Gili Trawangan. Habitat laut dangkal yang berhasil dipetakan dari citra satelit
Landsat 8 terdiri dari empat kelas yaitu karang, pasir, lamun serta substrat campuran. Lamun
sulit dipetakan karena tutupannya sangat jarang