Pengamatan terhadap kondisi kesehatan ekosistem terumbu karang dan
ekosistem terkait lainnya merupakan suatu indikator yang dapat mengevaluasi
capaian program COREMAP û CTI. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan
melakukan studi dasar selanjutnya akan dimonitor setiap tahunnya. Pengamatan
dilakukan pada September û Oktober 2014 di Kawasan Konservasi Perairan
Daerah Kepulauan Mentawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
data dasar mengenai kondisi terumbu karang, mangrove dan lamun. Hasil
pengamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai menggambarkan kondisi
habitat perairan dangkal yang terdiri dari ekosistem terumbu karang, mangrove
dan lamun. Nilai tutupan karang pada kawasan ini berkisar dari 1,67 % hingga
70,37 % dengan nilai rata-rata sebesar 25,67 %. Kondisi ini dapat dikategorikan
ôsedangö. Kondisi terumbu karang diikuti dengan keanekaragaman jenis,
kelimpahan dan biomassa ikan yang rendah. Ikan target yang paling dominan
adalah famili Serranidae yaitu sebanyak 15 jenis. Rata-rata kelimpahan ikan
target diseluruh lokasi adalah sebesar 1489 ind/Ha dengan biomassa sebesar
382 kg/ha. Ikan indikator yang diamati didominasi oleh Chaetodon sebanyak
16 jenis. Megabenthos yang bernilai ekonomis penting dari kelompok kima
masih sering dijumpai, namun yang terlihat dominan adalah yang memiliki
fungsi ekologis seperti bulu babi dan Drupella. Ekosistem terkait lainnya adalah
ekosistem mangrove yang masih dalam tergolong sedang hingga padat.
Demikian halnya dengan dengan padang lamun yang juga dalam kategori
cukup padat.