WORKSHOP INTEGRASI DATA CRMIS COREMAP CTI


Coral Reef Information and Training Center (CRITC) LIPI menggelar Workshop integrasi data CRMIS COREMAP CTI untuk wilayah ADB dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Hotel Goodway Batam, Kepulauan Riau dari tanggal 16-18 September 2015. Workshop dilaksanakan dalam rangka membahas pegembangan basisdata terumbu karang sebagai bagian dari upaya pemantauan ekosistem terumbu karang yang selama ini telah dilakukan. Workhsop ini bertujuan untuk membangun suatu sistem basisdata terintegrasi yang menyatukan semua data terumbu karang yang tersebar di seluruh wilayah ADB.  Targetnya adalah terbangunnya suatu sistem repositori data terumbu karang yang dapat mengoleksi dan menyimpan data secara terpadu dan sistimatis.

Workshop ini dibuka langsung oleh Kepala Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI Dr. Dirhamsyah dan dihadiri oleh 47 peserta,  terdiri dari COREMAP DAERAH (Natuna, Bintan, Lingga, Mentawai, Tapanuli Tengah, Nias Utara dan Batam) dan LKKPN (TWP P. Pieh, TWP Anambas dan TWP Gilimatra). Dalam sanbutannya, Dirhamsyah mengutarakan bahwa dalam penelitian mengenai eksplorasi laut, masalah SDM sudah cukup, tetapi kemampuannya masih harus sama-sama diperbaiki dan ditingkatkan. LIPI mempunyai target melakukan kerjasama dengan  berbagai pihak terutama di daerah-daerah. Saat ini LIPI baru melakukan kerjasama dengan UMRAH dan UNHAS. ôKe depan LIPI akan mengembangkan kerjasama yang lebih intens dengan lembaga atau universitas yang ada di daerahö, tandasnya.

ôCOREMAP memiliki 30 lokasi yang harus selalu dimonitor.  Manajemen harus dirubah, LIPI dalam hal ini tidak melakukannya sendiri, karena itu keterlibatan universitas lokal sangat dibutuhkan, LIPI menginventarisasi ahli terumbu karang dan ekosistem yang terkait dan yang sudah memenuhi kaidah metodologi. Salah satu tugas LIPI adalah meningkatkan kapasitas SDM yang ada di daerah.  Program COREMAP ini diharapkan menjadi jembatan untuk berhubungan dengan daerahö kata Dirhamsyah

Masalah kualitas data menurutnya sangat penting. Oleh karena itu, LIPI membutuhkan kerja sama dengan universitas untuk melakukan kegiatan monitoring dengan memperhatikan kualitas data tersebut. LIPI tidak bisa menyerahkan satu kegiatan monitoring  dengan kapasitas tidak jelas. Alasannya karena kualitas data selalu dipertanyakan oleh pihak donor. Dirhamsyah menekankan bahwa workshop kali ini sangat penting karena apapun hasilnya, hal ini akan berujung pada data dan informasi yang berkualitas. CRITC menjadi ujung tombak periode kelembagaan ini. Ukuran keberhasilan suatu proyek adalah berdasarkan data dan informasi. Beliau mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo dalam program nawacitanya, semua kebijakan harus based on scientific. Jika sudah based-on scientific artinya sudah based on data. ôOleh karena itu, fungsi data itu sangat vital.ö Demikian paparnya.

Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),  LIPI dan Badan Standardisasi Nasional sedang menyusun hal-hal yang berkaitan dengan sertifikasi. Dalam kaitan itu, kita harus menyiapkan diri dalam mengumpulkan data dengan metodologi yang baik dan benar. Ini peluang buat daerah untuk melakukan penelitian sendiri di daerahnya masing-masing sesuai dengan semangat otonomi daerah. LIPI dan Daerah juga mempunyai tanggung jawab bersama-sama mengkover seluruh datanya. Hal ini menjadi penting karena ada keterbatasan waktu, sehingga integritas data daerah dan pusat bisa saling melengkapi dan terbentuk coral reef data repository dalam website CRITC.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana workshop menjelaskan bahwa pemantauan kondisi terumbu karang saat ini telah mengalami pergantian metode. Sebelumnya monitoring terumbu karang menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT). Sekarang monitoring menggunakan metode Underwater Photographic Transect (UPT). Menurutnya pergantian metode  ini mengakibatkan perubahan data yang dihasilkan. ôWorkshop ini diharapkan akan dapat merumuskan struktur data baru yang dapat menjadi acuan atau standar dalam pengelolaan data coremapö, demikian katanya.

Selain paparan tentang pembuatan standardisasi data dan integrasi data pusat dan daerah oleh tim COREMAP Pusat, workshop tiga hari ini diisi juga dengan presentasi wakil masing-masing wilayah ADB sekaligus untuk mengetahui status dan keberadaan data terumbu karang di daerah. (DRZ)