2006 - Pemberdayaan Ekonomi Kaum Perempuan Untuk Mengurangi Tekanan Terhadap Terumbu Karang

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia, maka pemanfaatan sumberdaya alam juga akan meningkat. Hal ini juga terjadi di sektor kelautan. Peningkatan aktivitas manusia di laut meningkatkan tekanan pada ekosistem laut, terutama pada ekosistem terumbu karang, salah satu ekosistem laut yang sangat penting. Peningkatan kebutuhan masyarakat pesisir di ekosistem terumbu karang berakibat pada perusakan dari ekosistem tersebut. Namun upaya ini tidak sebanding dengan pendapatan nelayan.

Peran perempuan dalam rumah tangga nelayan cukup bervariasi. Isteri dari nelayan, yang tidak memiliki kapal sendiri dan hanya menjadi anak buah kapal, umumnya tidak terlibat dalam masalah perikanan, melainkan hanya mengurus rumah tangga dan banyak mempunyai waktu luang. Sebaliknya isteri dari nelayan yang memiliki kapal sendiri, selain mengurus rumah tangga, juga berperan aktif dalam pengolahan hasil tangkap, pemasaran dan lain-lain kegiatan.

Sama halnya dengan nelayan tradisional lainnya, nelayan Kepulauan Mentawai melakukan aktivitasnya dengan menggunakan jaring sederhana. Ikan yang tertangkap dimasukkan ke dalam jaring dan ditarik sampai ke pantai, kemudian seluruh anggota keluarga bersama-sama memungut ikan dari jaring. Kerjasama ini dinamakan macirup. Masyarakat di perkampungan pesisir memanfaatkan sumberdaya laut yang berada di dekatnya. Kegiatan ini terutama dilakukan oleh perempuan. Di Siberut Selatan aktivitas di tepi pantai umumnya dilakukan oleh perempuan di pagi hari dengan menangkap udang dan ikan. Laki-laki pergi menangkap ikan di lokasi yang lebih jauh di tengah laut.

Di masyarakat Kepulauan Mentawai telah terbangun tradisi pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki. Walaupun kaum perempuan memiliki saham yang besar dalam membangun ekonomi keluarga, namun kemampuan dan hasil yang didapat belumlah maksimal. Kondisi ini disebabkan oleh keterbatasan dalam pengeta-huan, ketrampilan dan akses pasar, sehingga hasil kerja keras mereka tidaklah signifikan.

Wanita di Kepulauan Mentawai sudah terbiasa bekerja, misalnya meladang untuk menanam keladi, ubi atau beternak .Aktifitas yang berat dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti membuka ladang, membuat minyak nilam, dsb.

Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis kegiatan ekonomi perempuan dalam peman-faatan sumberdaya pesisir, memetakan peran perempuan dalam pengelolaan sumberdaya laut, peran perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga, dan pengkajian kegiatan alternatif yang dapat dikembangkan untuk memberdayakan pe-rempuan.

BAHAN DAN METODE

Data dikumpulkan melalui survai dan dianalisis secara deskriptif. Data yang terkumpul merupakan data kwantitatif dan data kwalitatif.

Penelitian dilakukan di dua kecamatan Kepulauan Mentawai, yaitu Kecamatan Sipora dan Kecamatan Siberut Selatan. Lokasi yang dijadi-kan sasaran adalah dua desa, satu desa di masing-masing kecamatan, yaitu desa Tua Pejat (Kecamatan Sipora) dan desa Katurai (Kecama-tan Siberut Selatan). Desa Pejat memiliki struktur penduduk yang heterogen dengan mobilitas masyarakat dan kunjungan pendatang yang cukup tinggi. Sedangkan Desa Katurai mempunyai struktur penduduk yang homogeny dengan akti-fitas sosial-ekonomi yang tidak banyak terpengaruh oleh aktifitas luar, mobilitas penduduk tidak tinggi, dan tingkat kunjungan pendatang menetap yang tidak besar.


KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

  • Perempuan di kedua lokasi bekerja di sektor informal dan terbatas pada membantu suami dan ekonomi keluarga.
  • Daratan merupakan aktivitas kerja utama, sedangkan laut hanya kerja sambilan.
  • Tingkat produksi perempuan di kedua desa masih rendah, kegiatan di ladang dan di laut hanya untuk memenuhi kebutuhan subsistensi saja.
  • Kontribusi perempuan dalam perekonomian keluarga cukup besar.
  • Rata-rata perempuan berpendidikan atau tidak berpendidikan formal dan berketrampilan rendah.
  • Kondisi kesejahteraan, gizi dan kesehatan perempuan rata-rata rendah.

Untuk memberdayakan perempuan perlu diba-ngun semangat berorganisasi, menumbuhkan dan membuka wawasan perempuan, menelaah potensi pengembangan perempuan, mengang-kat potensi tradisional, membina sektor ekonomi terpilih, melakukan pendampingan dan pembinaan, dan melibatkan Pemerintah setempat untuk mengembangkan potensi ekonomi perempuan.