2002 - Manual CRITC

Pusat Informasi dan  Pelatihan Terumbu Karang (PIPTK) yang lebih dikenal dengan Coral Reef Information and Training Center (CRITC) adalah salah satu unit  yang sedang dibangun oleh Pemerintah Pusat dan Daerah dibawah COREMAP dengan visi: ôPIPTK sebagai referensi terumbu karang nasional dan internasionalö, dengan misi memberikan pelayanan kepada publik mengenai dua aspek utama, yaitu pelayanan informasi dan pelayanan Pelatihan ekosistem terumbu karang dan sumberdaya laut yang berasosiasi dengan terumbu karang.

Pengelolaan sumberdaya ekosistem terumbu karang secara lestari dirasakan belum       tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Padahal sebagian besar masyarakat pesisir sering berinteraksi dan memanfaatkan ekosistem terumbu karang. Interaksi masyarakat dan sumberdaya terumbu karang dapat berdampak positif atau negatif. Namun yang pada kenyataannya dampak negatif yang jauh lebih besar yaitu terjadinya kerusakan ekosistem terumbu karang secara luas. Hal ini disebabkan masyarakat belum mengerti dan memahami arti penting peran dan fungsi terumbu karang.

Bukan hanya masyarakat, tetapi banyak juga institusi di Pemerintahan pusat, Daerah Propinsi, Kabupaten maupun Kota belum memiliki data yang cukup dan akurat û kalau tidak ingin dikatakan tidak memiliki data û mengenai sebarapa besar potensi dan status kondisi sumberdaya terumbu karang dan sumberdaya laut lainnya. Kalaupun ada data dan informasi tentang sumberdaya laut biasanya masih terbatas tersebar di beberapa intansi, sehingga belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Disamping itu masih sangat sedikit sumberdaya manusia baik yang mempunyai keahlian dibidang pengelolaan sumberdaya laut, baik untuk mengumpulkan, mengambil data, menganalisa, mengolah dan menyajikan dalam bentuk informasi yang dapat dipakai oleh pengambil  keputusan dan masyarakat luas
Adanya permasalahan diatas dan semakin bertambahnya kerusakan ekosistem terumbu karang dan adanya kebutuhan yang mendesak untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan ekosistem terumbu karang. Berkaitan dengan itu, maka pembentukan CRITC menjadi penting untuk saat ini dan masa mendatang. Namun disadari pembentukan dan pengembangan CRITC tidaklah mudah, maka perlu bekerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah swasta dan masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri,  agar program rehabilitasi dan pengelolaan ekosistem terumbu karang berjalan sukses.

Idealnya CRITC dibangun di setiap propinsi. Pada saat ini, sudah dimulai di 9 propinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Dari 9 propinsi tersebut, baru 4 propinsi, yaitu Propinsi Riau, Sulawesi Selatan, NTT dan Irian Jaya (Papua) yang menjadi pilot proyek dan mendapat dukungan sarana dan prasarana, tenaga ahli, serta dana APBN dan pinjaman luar negeri.